Menentukan Jenis Pondasi Bangunan Yang Tepat
Pondasi adalah bagian utama dari sebuah bangunan, tanpa adanya pondasi yang kokoh bangunan tak akan kuat serta tidak aman untuk ditempati.
Setiap konstruksi bangunan rumah bukan berarti memiliki tipe atau jenis pondasi yang sama, Anda perlu memilih / menentukan jenis pondasi atau tipe pondasi yang tepat dan cocok untuk bangunan anda, misalnya pondasi rumah 2 lantai berbeda kedalaman atau jenis pondasi yang digunakan untuk bangunan 3 lantai.
Dalam menentukan jenis pondasi bangunan ada beberapa hal yang harus diperhatiakan dan dipertimbangkan diantaranya :
- A. Jumlah lantai yang akan di bangun, misalnya:
Pada bangunan sederhana atau rumah 1 lantai bisa digunakan pondasi dangkal yaitu pondasi batu kali atau telapak tetapi apabila bangunan berdiri diatas tanah lunak / tanah urug alangkah baik dan amannya bila menggunakan pondasi strauss.
Pondasi rumah 2 lantai atau 3 lantai bisa digunakan Pondasi strauss pile atau bor pondasi manual, metode ini di era sekarang banyak sekali digunakan untuk pondasi rumah 2 lantai atau pondasi rumah bertingkat dikarenakan biaya yang dikeluarkan sebanding dengan fungsi dari pondasi strauss pile itu sendiri.
pondasi strauss pile bertumpu ditanah dalam sehingga resiko penurunan bangunan yang biasanya mengakibatkan dinding retak dapat diminimalisir.Pada bangunan 3 lantai atau lebih, bisa digunakan pondasi dalam yaitu bor pile atau tiang pancang, Tapi apabila lokasi tidak memungkinkan menggunakan kedua metode tersebut maka alternatifnya bisa digunakan metode strauss pile.
- B. Jenis tanah sekitar, ini perlu diketahui mengenai kondisi ketahanan tanah terhadap beban. Apabila kondisi
yang artinya mempunyai daya dukung sangat rendah maka pondasi bangunan harus direncanakan secara khusus demi kestabilan pondasi tersebut.
Misalnya kondisi tanah di utara Jakarta berbeda dengan selatan Jakarta, di selatan Jakarta tanah dibagian atas didominasi oleh tanah hasil produk vulkanik baik yang sudah ditransportasikan oleh air maupun yang belum, ditandai dengan tanah lempung berwarna coklat kemerahan dan banyak dipakai sebagai tanah urugan. Di utara Jakarta, tidak ada ciri yang sama untuk tanah bagian atas karena merupakan tanah urugan diatas tanah dasar yang lunak berupa marine clay.
Artikel lengkapnya >>> https://irawanfirmansyah.wordpress.com/2011/07/08/kondisi-tanah-di-jakarta/
- C. Lokasi sekitar proyek, rencana proyek ada di daerah
dan akses kelokasi jalan sempit, hal ini pula harus diperhatikan karena tidak memungkinkan bila lokasi berada di tempat tersebut dikerjakan dengan alat berat yang dapat mengganggu lingkungan setempat.
- D. Waktu dan biaya pekerjaan pondasi, Setiap jenis pondasi Jumlah biaya dan lama pengerjaan berbeda, sebagai contoh misalnya pondasi rumah 3 lantai di daerah jakarta utara dengan rencana mengunakan pondasi dalam hingga kedalaman 9 meter dengan diameter pondasi 30 cm.
Alternatif pelaksanaannya ada 3 metode yaitu pondasi tiang pancang hidrolik, bor pile mesin mini crane dan strauss pile dari ketiga jenis pondasi tersebut mana yang lebih efisien dari segi waktu dan biaya? Berikut ini ulasannya:
- Pondasi tiang pancang : Harga lebih murah dari pada pondasi bor pile mesin mini dan lebih mahal daripada pondasi strauss pile, pelaksanaan lebih cepat daripada bor pile mesin mini dan lebih lambat dibandingkan dengan strauss pile. Kekurangannya adalah :
- Pondasi bor pile mesin mini : Biaya lebih mahal dari pada pondasi tiang pancang dan strauss pile, pelaksanaannya relatif lebih lama daripada pondasi tiang pacang dan pondasi strauss pile. Dibutuhkan air yang cukup banyak untuk pelaksanaannya. Kekurangannya adalah :
- Pondasi strauss pile : Biaya lebih murah daripada pondasi tiang pancang dan bor pile mesin serta pelaksanannya lebih cepat karena jumlah set alat mudah disesuaikan dengan kondisi lapangan, tapi kedalaman pengeboran hanya bisa mengerjakan di kondisi tanah lunak. Kekurangannya adalah :
Demikian artikel tentang cara
Menentukan Jenis Pondasi Bangunan Yang Tepat